FAKTOR RISIKO TUMOR PAYUDARA PADA PEREMPUAN UMUR 25-65 TAHUN DI LIMA KELURAHAN KECAMATAN BOGOR TENGAH

Marice Sihombing, Aprildah Nur Sapardin

FAKTOR RISIKO TUMOR PAYUDARA PADA PEREMPUAN UMUR 25-65 TAHUN DI LIMA KELURAHAN KECAMATAN BOGOR TENGAH

Abstract


Tumor payudara merupakan benjolan di payudara. Timbulnya benjolan pada payudara dapat merupakan indikasi adanya jenis tumor/kanker payudara. Namun, untuk memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan patologis. Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara yang ditandai dengan adanya benjolan di payudara, dan pada stadium lanjut terasa sakit. Meskipun ilmu pengetahuan semakin canggih akan tetapi hingga saat ini belum diketahui secara pasti faktor penyebab utama penyakit tumor/kanker payudara, diperkirakan multifaktorial.1,2 Dari beberapa studi diketahui faktor faktor yang berhubungan dengan tumor/kanker payudara antara lain umur tua (aging), perempuan 100 kali lebih berisiko dibandingkan dengan laki-laki, adanya faktor genetik seperti riwayat keluarga menderita tumor/kanker payudara terutama ibu dan saudara perempuan, riwayat menstruasi dini, usia makin tua saat menopause, hamil pertama di usia tua, menggunakan kontrasepsi hormonal, obesitas dan asupan rendah serat, tinggi lemak khususnya lemak jenuh.

Insiden kanker payudara sangat bervariasi di seluruh dunia. Insiden lebih tinggi di Negara maju seperti Eropa dan Amerika Utara dibandingkan dengan negara berkembang diantaranya Afrika dan Asia. Namun, diperkirakan terjadi peningkatan insiden yang signifikan dari negara negara yang sebelumnya dilaporkan memiliki insiden rendah.5 Berdasarkan data Globocan, International Agency for Research of Cancer (IARC) tahun 2002, kanker payudara menempati urutan pertama pada perempuan dimana incidence rate 38 per 100.000 perempuan sedang di Indonesia insiden kanker payudara 26 per 100.000 perempuan.6 Pada tahun 2008 diperkirakan 1,38 juta perempuan di diagnosis menderita kanker payudara, sekitar sepersepuluh (10,9%) merupakan penderita baru dan hampir seperempat (23%) dari seluruh kanker pada perempuan.7 Berdasarkan data National breast and ovarian cancer diketahui bahwa perempuan, umur kurang dari 40 tahun berisiko untuk terkena kanker payudara yaitu 1 per 200 penduduk dan risiko ini akan meningkat tajam seiring dengan bertambahnya usia (? 40 tahun) yaitu 1 per 10 penduduk.8

Kanker payudara merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena mortalitas dan morbiditasnya cenderung meningkat setiap tahun di seluruh dunia. Diperkirakan 519.000 perempuan meninggal pada tahun 2004 akibat kanker payudara. Insiden kanker payudara lebih tinggi di negara maju akan tetapi angka mortalitasnya sekitar 69% terjadi di negara berkembang.9 Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan data Riskesdas tahun 2007 yaitu 0,17%.10 Menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), jenis kanker tertinggi di rumah sakit seluruh Indonesia pada pasien perempuan yang dirawat inap tahun 2007 adalah kanker payudara yaitu 16,85%, disusul kanker leher rahim 11,7%. Sedang data SIRS tahun 2008 terjadi peningkatan yang signifikan untuk kanker payudara yaitu 18,4% sementara kanker leher rahim relatif menurun menjadi 10,3%.11 Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kanker merupakan salah satu penyebab kematian diseluruh dunia dan diperkirakan 84 juta orang meninggal akibat kanker dalam rentang waktu 2005 sampai 2015.12 Berdasarkan latar belakang di atas, penting untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan tumor payudara di lima kelurahan, Kecamatan Bogor Tengah.

Latar belakang: Kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak yang ditemukan pada perempuan. Hingga kini belum diketahui secara pasti faktor penyebab utama penyakit tumor/kanker payudara. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko tumor payudara pada perempuan, umur 25-65 tahun di lima kelurahan Kecamatan Bogor Tengah.

Metode: Desain analisis adalah kasus-kontrol. Data berasal dari data baseline Studi kohor faktor risiko penyakit tidak menular di Bogor Tengah. Kasus adalah responden yang terdeteksi tumor pada payudara dengan metode USG, kontrol adalah responden yang tidak ada tumor payudara. Perbandingan kasus dan kontrol adalah 1:3 tanpa melakukan pencocokan (unmatching). Dalam penelitian ini terdapat 61 kasus tumor payudara dan 183 kontrol.

Hasil: Proporsi tumor payudara pada perempuan di lima kelurahan kecamatan Bogor Tengah sebesar 3,4%. Terdapat 3 variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan tumor payudara, yaitu umur ≥ 40 tahun (ORadj 8,82; 95%CI 2,73-25,51), menggunakan pil kontrasepsi (ORadj 3,63; 95%CI 1,63-8,10), dan menopause (ORadj 3,58; 95%CI 1,38-9,28). Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara pendidikan, stress, kolesterol tinggi, kurang konsumsi sayur, umur pertama melahirkan >30 tahun, dan pernah operasi tumor jinak > 1 kali dengan tumor payudara.

Kesimpulan: Faktor risiko tumor payudara pada perempuan yang dominan adalah umur ≥ 40 tahun, menggunakan pil kontrasepsi dan menopause.

Kata kunci: kasus kontrol, tumor payudara, perempuan


Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Kesehatan Reproduksi (p-ISSN: 2087-703X, e-ISSN: 2354-8762) indexed by: