HUBUNGAN INDEX MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR (ANALISIS DATA RISKESDAS 2013)
Abstract
Latar belakang: Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak diderita di dunia termasuk Indonesia. Sebagian besar masyarakat dengan tekanan darah tinggi adalah overweight, dan hipertensi lebih sering terjadi pada obesitas. Pada tahun 2013, prevalensi obesitas perempuan dewasa (>18 tahun) 32,9 persen, naik 19 persen dari tahun 2007 (13,9%) dan naik 17,4 persen dari tahun 2010 (15,5%) ( Riskesdas 2013). Penelitian di China tahun 2004 menunjukkan bahwa obesitas mempunyai risiko 4,9 kali lebih tinggi menjadi hipertensi dibandingkan yang memiliki indeks massa tubuh <25 kg/m2.
Tujuan: mengetahui hubungan IMT dengan hipertensi pada WUS.
Metode: Penelitian menggunakan data Riskesdas 2013. Disain penelitian cross sectional. Sampel: semua WUS berumur 15-49 tahun dan yang tidak hamil. Disebut hipertensi apabila tekanan darah sistol >140 mmHg atau Diastole > 90 mmHg. IMT WUS dibagi dua: kelompok IMT <25 kg/ m2 dan IMT ≥ 25 kg/m2 . Analisis data univariat, bivariat dan multi variat.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan hipertensi pada WUS adalah 21,3 persen. WUS yang memiliki IMT ≥ 25 kg/m2 yaitu 11,5%. Secara statistik ada hubungan yang bermakna antara variabel utama (IMT) dan variabel antara dengan hipertensi (p<0,05). Tidak ada variabel confounding. WUS yang IMT ≥ 25 kg/m2 berpeluang hipertensi 2,272 kali dibandingkan dengan WUS dengan IMT<25 kg/m2.
Kesimpulan. WUS yang memiliki IMT ≥ 25 kg/m2 berpeluang 2,272 kali hipertensi. WUS umur 25-49 tahun dengan IMT ≥ 25 kg/m2 berisiko terkena hipertensi 1,91 kali. WUS di perkotaan dengan IMT ≥ 25 kg/m2 berisiko hipertensi 2,70 kali.
Keywords
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kesehatan Reproduksi (p-ISSN: 2087-703X, e-ISSN: 2354-8762) indexed by: